Lawan Man City Musim Depan! Kans Kevin De

0
Lawan Man City Musim Depan! Kans Kevin De Bruyne Harus Siap Siap

Lawan Man City Musim Depan! Kans Kevin De Bruyne Harus Siap Siap

 

Mungkin inilah musim terakhir Kevin De Bruyne mengenakan biru langit. Bukan karena lelah, tapi karena waktu dan sistem kadang tak memberi ruang untuk loyalitas. Manchester City—yang dulu mendewakannya—memilih melihat ke depan, membangun generasi baru. Dan sang arsitek lini tengah? Tak lagi masuk rencana besar mereka.

Kontrak De Bruyne akan usai pada 30 Juni 2025. Tapi City tak berniat memperpanjang. Tak ada pesta perpisahan. Tak ada salam terakhir di podium juara. Hanya diam yang menjawab, bahwa umur 33 tahun dianggap cukup untuk sebuah revolusi IDNSCORE.

Namun siapa bilang dirinya sudah habis?

“Saya Masih Bisa Main di Sini”

Dalam diam yang tenang, De Bruyne bicara dengan suara yang tak goyah. Dikutip dari Sky Sports, gelandang asal Belgia itu masih merasa dirinya sanggup bersaing di panggung yang sama: Liga Inggris, tanah yang pernah menolak lalu menjadikannya dewa.

“Saya rasa, saya masih bisa bermain di sini,” katanya. “Kalau saya sudah habis, saya tak akan tampil seperti sebulan terakhir ini.”

Kalimat yang sederhana, tapi menggigit. Sebuah sindiran halus bahwa bukan dirinya yang mundur, tapi klub yang tak lagi menatapnya dengan pandangan yang sama.

Dan kini, semua orang bertanya dalam hati: ke mana langkah De Bruyne selanjutnya?

Dari Si Biru ke Sang Legenda

De Bruyne bukan sosok asing di negeri sepak bola Inggris. Pernah gagal di Chelsea, ia justru bangkit bersama Manchester City. Bukan hanya jadi pemain, ia menjelma simbol. Selama satu dekade, ia merajut gelar demi gelar:

  • 6 trofi Premier League
  • 2 Piala FA
  • 5 Carabao Cup

Pemain terbaik, assist terbanyak, dan jantung dari taktik Pep

Kota Manchester mungkin akan terus hidup. Tapi ada yang akan hampa, ketika seorang seniman memutuskan menutup kanvasnya.

Villa Park Memanggil?

Ada desas-desus yang tak bisa diabaikan. Aston Villa, klub yang sedang naik daun, jadi kandidat terkuat untuk menampung De Bruyne. Dengan proyek ambisius dan pelatih yang visioner, Villa butuh pengalaman. Butuh sosok yang bukan hanya bisa memberi umpan, tapi bisa memberi arah.

Jika rumor itu jadi nyata, musim depan De Bruyne akan kembali ke Etihad—bukan sebagai pahlawan, tapi sebagai lawan. Sebuah ironi yang pahit. Sebuah narasi yang akan membuat kamera menyorot lebih lama ketika ia melangkah ke terowongan stadion.

Bukan Soal Uang, Tapi Soal Harga Diri

Tawaran dari Timur Tengah mungkin menggoda. MLS pun bisa jadi pilihan pensiun yang nyaman. Tapi De Bruyne masih memilih Liga Inggris, bukan hanya karena ia bisa—tapi karena ia merasa harus. Sepak bola bukan hanya soal usia, tapi soal energi. Dan energi De Bruyne belum padam. Api itu masih menyala. Meskipun redup, belum padam.

Lawan Man Penutup: Akhir yang Bukan Akhir

Sepak bola menyukai ironi. Seorang pemain yang pernah dicampakkan Chelsea, dibesarkan oleh City, lalu mungkin kembali untuk menghancurkan City di tempat yang sama ia pernah dimuliakan. Itulah skenario paling dramatis yang bisa disuguhkan musim depan.

Dan seperti biasa, sejarah menunggu untuk ditulis ulang. Dengan sepatu De Bruyne, dengan langkah yang mungkin terakhir, tapi tetap elegan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *