Derby di Balik Layar: Klub-klub Ini Bersaing Hasilkan Manajer Sepak Bola Terbaik Dunia
Derby di Balik Layar: Klub-klub Ini Bersaing Hasilkan Manajer Sepak Bola Terbaik Dunia. Setiap klub memiliki filosofi bermain yang berbeda. Filosofi ini tidak hanya diterapkan pada tim utama, tetapi juga pada tim akademi. Hal ini memungkinkan para pelatih belajar dan mengembangkan gaya kepelatihan mereka sendiri. LGOSUPER
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa klub sepak bola selalu berhasil melahirkan pelatih-pelatih top? Di balik hingar bingar pertandingan di lapangan, ternyata ada persaingan sengit di antara klub-klub besar untuk menghasilkan bos terbaik di kancah sepak bola dunia. Siapa saja klub-klub yang menjadi “pabrik” pelatih top ini? Berikut informasi selengkapnya!
Ajax Amsterdam
Meskipun berbasis di Belanda, Ajax Amsterdam telah membuktikan diri sebagai salah satu akademi sepak bola paling produktif dalam mencetak pelatih-pelatih top dunia. Dengan filosofi permainan yang khas dan sistem pengembangan pemain yang komprehensif, klub ini telah melahirkan sejumlah pelatih legendaris seperti Johan Cruyff, Louis van Gaal, dan Erik ten Hag.
Keberhasilan Ajax dalam menghasilkan pelatih-pelatih berkualitas ini tidak hanya berdampak pada sepak bola Belanda, tetapi juga mewarnai peta persaingan di level internasional.
Arsenal
The Gunners tidak hanya sukses di lapangan hijau, tetapi juga dikenal sebagai salah satu ‘pabrik’ pelatih terbaik di Inggris. Akademi sepak bola Arsenal telah melahirkan banyak talenta muda yang kemudian sukses berkarier sebagai pelatih di berbagai level, baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satu pelatih yang paling terkenal dari Arsenal adalah Arsene Wenger.
Liverpool
Skuad Liverpool yang meraih treble pada musim 1983-1984 ternyata memiliki bakat manajerial yang luar biasa. Lima mantan pemain dari skuad tersebut kemudian meniti karier sebagai manajer di Liga Premier: Graeme Souness, Kenny Dalglish, Phil Neal, Phil Thompson, dan Sammy Lee. LGOSUPER
Meskipun Thompson hanya menjabat sebagai manajer sementara saat Gerard Houllier menjalani pemulihan, ia berhasil memimpin Liverpool dengna jumlah pertandingan yang lebih banyak dibandingkan Roy Hodgson pada musim 2001-2002.
Chelsea
Skuad Chelsea asuhan Ruud Gullit pada musim 1997-1998 ternyata memiliki kepemimpinan yang luar biasa. Enam pemain dari skuad tersebut kemudian meniti karier sebagai manajer, salah satunya adalah Gianluca Vialli yang langsung menggantikan Gullit sebagai pelatih Chelsea pada Februari 1998.
Selain Vialli, ada juga Gustavo Poyet, Mark Hughes, Roberto Di Matteo, Gianfranco Zola, dan Steve Clarke yang juga sukses menjadi manajer di berbagai klub.
Manchester United
Skuad Manchester United yang meraih dua gelar pada musim 1993-1994 di bawah asuhan Sir Alex Ferguson memiliki sejumlah pemain yang kemudian meniti karier sebagai manajer. Beberapa nama yang menonjol antara lain Mark Hughes, Steve Bruce, Roy Keane, Paul Ince, Bryan Robson, Mike Phelan, dan Ryan Giggs.
Barcelona
Akademi La Masia milik Barcelona adalah salah satu yang paling terkenal di dunia. Selain menghasilkan pemain-pemain bintang seperti Lionel Messi dan Xavi Hernandez, La Masia juga telah melahirkan banyak pelatih top, termasuk Pep Guardiola, Ronald Koeman, dan Xavi Hernandez sendiri.
Filosofi permainan tiki-taka yang khas Barcelona telah menjadi dasar bagi banyak pelatih yang pernah menimba ilmu di La Masia. Derby di Balik Layar
Real Madrid
Akademi La Fabrica milik Real Madrid juga tidak kalah dengan La Masia. Klub Spanyol ini telah menghasilkan banyak pemain dan pelatih top. Meskipun belum sebesar pengaruh La Masia, La Fabrica terus berkembang dan menjadi salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia. LGOSUPER